Jangan Abaikan Gejala Kusta, Waspadalah!

rakyatdigital.com  Sebagian besar masyarakat Indonesia, mungkin telah banyak yang tidak mengenal penyakit kusta. Padahal, penyakit kusta belum lenyap. Penyakit tua ini masih ada sampai sekarang.

 “Kasus kusta (jumlahnya) sedikit ya, bila dibanding penyakit lainnya, namun masih adanya kasus kusta di Indonesia. Ini merupakan permasalahan yang harus kita selesaikan,” ujar Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, pada temu media dalam rangka Hari Kusta Sedunia ke-65 di Kantor Kementerian Kesehatan, Selasa 30 Januari 2018.

Lebih lanjut, Dokter Wiendra menyatakan, masih ada sejumlah wilayah di Indonesia yang belum eliminasi kusta. Artinya, prevalensi kusta di wilayah itu masih lebih dari 1 per 10 ribu penduduk. Serta, angka prevalensi kusta di Indonesia sekarang, 0,71 per sepuluh ribu penduduk dengan total 18.248 kasus terdaftar.

“Beberapa wilayah masih ada kasus kusta seperti di wilayah Jawa bagian timur, Sulawesi, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara,” tandasnya.

Sementara itu, dr. Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi, Sp.KK(K) dari persatuan dokter spesialis kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyatakan bahwa penyakit kusta lebih sering ditemukan terlambat lantaran masyarakat seringkali mengabaikan tanda dan gejalanya.

Gejala penyakit kusta adalahi keberadaan bercak putih atau merah di kulit. Bercak tersebut tidak gatal, tidak nyeri, tapi baal (kurang rasa atau mati rasa).
“Bercak seringkali ditemukan di bagian siku, lantaran ada saraf yang dekat dengan permukaan kulit, ada juga bercak yang ditemukan di sekitar tulang pipi wajah, telinga, atau bahu badan,” ungkap Sri.

 Selain tersebut, ada penderita yang menunjukkan gejala berupa bintil kemerahan yang tersebar, ada juga yang gejalanya kulit sungguh kering (tak berkeringat) dan rambut alis rontok sebagian/seluruhnya. Sebagian besar penderita pada awalnya tak merasa terganggu. Walaupun kadang disertai kesemutan, nyeri sendi dan demam hilang timbul, bila mengalami reaksi.